Aku dan Friska
termasuk anak yang punya cita-cita memajukan anak bangsa dan Negara, punya
keinginan keluar negeri bareng dan tinggal diluar negeri bareng juga. he… lebay
banget tapi kenyataannya memang begitu demi hal tersebut kami rela-relakan
untuk mengeluarkan uang lima ratus ribu lebih untuk membayar les bahasa inggris
biar lancar gitu. Selain itu, supaya bahasa inggris yang kami pakai tidak lupa
dan lancar, jadinya kami mengganti bahasa ibu dengan bahasa inggris, tidak
mudah memang awalnya. Pertama karena tidak terbiasa jadinya harus berpikir
terlebih dahulu baru berbicara dan harus punya kosakata yang banyak kalo ga
kalimatnya bakal bercampur aduk. Kedua, penghuni kos ga smuanya suka dengan hal
baru ini, smuanya pada bilang bukan orang inggris kok sok-sok bahasa inggris
sih, bahasa Indonesia aja masih dapat C. he….piss penghuni kos, ga berniat
menjelekkan tapi emang kenyataannya.
Tapi dengan
gayanya Friska yang cuek habis hanya mau menjawab jika di panggil dengan Miss Pika
(kayak di iklan-iklan kak.Pika…), tetap
melanjutkan misi tersebut. Dengan rambut keriting, body yahoo dan suara yang
memekakkan telingaku sampai harus membawa sendok untuk di jedot biar jadi
sangkuriang zaman millenium tapi tetap aja tidak diam, ya sudahlah.
Pertemananku
dengan Friska lumayan baik, jadi pergi lesnya nebeng aja. Karena malas bawa
motor sendiri tetapi memang kalo malam lampu motorku sedikit genit, maunya
kayak lampu disko dijalanan.
Kami berdua
termasuk murid yang rajin telat banget, selain karena penyakit lupa dan juga
sebelum pergi les ada rasa malasnya yang lebih tinggi dari pada semangatnya. Jadi ya ujung-ujungnya telat terus kalo mau
pergi. Hari ini kami telat 30 menit ini gara-gara Friska harus mengantri bensin
di SPBU yang jaraknya hanya 100 meter ato bisa dibilang di depan gang, jadinya
sepanjang jalan aku mengomel terus menerus dan Friska hanya diam mungkin karena
bawaannya cuek, jadi ini dianggabnya biasa.
Setelah sampai di
LIA aku turun terlebih dahulu dan Friska memarkir motornya, dari jauh ada
bapak-bapak yang masih muda pakai sleyer, sarung tangan lengkap. Aku uda mulai
curiga jangan-jangan ini orang bawa senjata tajam lagi atau dia teroris yang
lagi di cari atau pembuat onar di daerah ini. Aku cepat-cepat mendekat ke
Friska tapi ternyata telat, tuh bapak sudah di depanku dan bilang “kamu mau
melakukan seksual dengan aku dan bla bla…….” Dengan muka sangarnya, dan membuat
aku syok aduh nih orang mau ngapain kok ngomonganya tidak jelas dan ngomongin
seksual apa sih…
Friska tolongin
aku dong, dengan tatapan bingung dan takut aku hanya dapat menggeleng “tidak”
kemudian bapak tersebut pergi dari hadapanku.. fuhh dengan rasa takut yang
lebih tinggi dari beraniku, aku cepat-cepat pergi dari parkiran dan uda mau
masuk kedalam baru nyadar ou.. Friskanya masih di parkiran, ih….ini anak kirain
uda ngekorin aku dibelakang ternyata masih aja santai simpan helm.
Setelah usut punya
usut ternyata bapak tersebut mengalami gangguan jiwa, oh…. Mamak tolong aku…..
ini untuk kedua
kalinya setelah yang pertama di kampus, mewawancarai pasien dari RSK (Rumah
Sakit Kejiwaan) dan nih buat aku syok berat benget kalo ternyata tadi aku jawab
dengan mengangguk bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dong. Parahnya
Friska tidak sadar dan hanya menganggabnya santai karena dia berpikir kalo tuh
orang teman aku masalahnya berpakaian rapi dan baru sadar saat lihat mbak-mbak
yang di toko komputernya pada lari ke dalam. Uh… Friska (dengan tatapan tidak
mneyangka bisa-bisanya)
Don’t judge in the
cover. Ini sangat berbahaya sekali
teman-teman.
Jadi tips jangan
terlalu gegabang dalam bertindak saat bertemu dengan orang yang tidak di kenal
atau gangguan jiwa, bersikap tenang dan sebisa mungkin berkata “tidak atau
tidak tahu” walaupun kita tidak tahu apa yang diomongkan oleh orang tersebut.
Just be patient,
kata dosenku yang super killer jangan pernah mengatakan orang gangguan jiwa
adalah orang gila karena mereka juga manusia yang mempunyai perasaan dan mempunyai
kesempatan untuk sembuh dan mereka adalah Guru kita ( buat mahasiswa kedokteran
atau yang mendalami ilmunya). End
Tidak ada komentar:
Posting Komentar