Laman

Minggu, 08 April 2012

Merlin and I


WC di kos emang sedikit hanya empat, satu di atas dan tiganya di bawah, dan tidak semuanya berfungsi dengan baik. Banyak penyebab pertama ada tempat pembuangannya yang tidak berfungsi jadinya kalo mau mandi pastinya airnya penuh dan tidak bisa keluar. Kedua gagang pintu yang bermasalah maksudnya rusak sudah tidak dapat dipakai lagi, tapi ibu kosku santai aja, mikirnya ini kosan cewek jadinya tidak mungkin ada yang berpikiran mesum. Tapi gimana kalo ada cowok yang pura-pura mau pipis dan sengaja pilih WC yang rusak bisa berabe nantinya.
Hal ini terjadi karena tidak ada tempat untuk melampiaskan amarah jadinyaWC menjadi korban.  Kasian banget property kos pada rusak semuanya, mungkin ini salah satu penyebab mengapa ibu kos tidak pernah memberi fasilitas lebih pada kos ini.
Pagi ini kak.merry, kakak kos yang beraksen bataknya, selalu rajin membersihkan bak mandi, selain karena kakakku yang satu ini suka gatal-gatal kalo mandi air kotor dan orangnya juga punya penyakit Dermatitis Kontak Iritan (alergi dengan bawang-bawang, ga nyambung ya…).
Pas aku mau masuk WC yang tertutup dan gagangnya yang rusak, kak. merry langsung bilang tuh WC lagi dibersihkan jadi tidak ada airnya tapi kalo mau masuk juga tidak apa-apa. Aku jadinya mengurungkan niat untuk masuk, uda tahu donk ga mungkin membersihkan diri dalam keadaan tidak ada air ntar bisa ada bau tambahan dapur kesayangan Ibu kos gara-gara bau amonik (bau pada air seni) yang tidak di siram.
Tapi pas siangnya, aku turun lagi untuk buang hajat biarpun di atas sudah ada WCnya tapi belum sah kalo tidak berbagi dengan WC bawah, dan mau masuk WC yang tidak ada gagangnya, karena pintu tersebut masih tertutup jadi spontan saja aku buka pintu, tapi kok baru setengah uda didorong balik lagi, jangan-jangan ada penunggunya ini tapi masih siang bolong tidak mungkin udah keluar he….pas di Tanya ternyata merlin, anak kos yang paling tinggi di kos ini, anaknya diam tapi muka keturunan dayaknya tidak lepas, awalnya aku tidak tahu kalo merlin adalah keturunan cina juga, baru menyadari saat dia berbahasa cina di telepon.
Pas uda tau ada orang di dalam jadi merasa bersalah, “aduh merlin sorry deh, ga tau tadi pagi kata kak.mer emang sengaja di tutup, aku ga lihat banyak kok dikit aja hanya bagian dalam closetnya aja he….”

FREAK MAN AND I

Aku dan Friska termasuk anak yang punya cita-cita memajukan anak bangsa dan Negara, punya keinginan keluar negeri bareng dan tinggal diluar negeri bareng juga. he… lebay banget tapi kenyataannya memang begitu demi hal tersebut kami rela-relakan untuk mengeluarkan uang lima ratus ribu lebih untuk membayar les bahasa inggris biar lancar gitu. Selain itu, supaya bahasa inggris yang kami pakai tidak lupa dan lancar, jadinya kami mengganti bahasa ibu dengan bahasa inggris, tidak mudah memang awalnya. Pertama karena tidak terbiasa jadinya harus berpikir terlebih dahulu baru berbicara dan harus punya kosakata yang banyak kalo ga kalimatnya bakal bercampur aduk. Kedua, penghuni kos ga smuanya suka dengan hal baru ini, smuanya pada bilang bukan orang inggris kok sok-sok bahasa inggris sih, bahasa Indonesia aja masih dapat C. he….piss penghuni kos, ga berniat menjelekkan tapi emang kenyataannya.
Tapi dengan gayanya Friska yang cuek habis hanya mau menjawab jika di panggil dengan Miss Pika (kayak di iklan-iklan kak.Pika…),  tetap melanjutkan misi tersebut. Dengan rambut keriting, body yahoo dan suara yang memekakkan telingaku sampai harus membawa sendok untuk di jedot biar jadi sangkuriang zaman millenium tapi tetap aja tidak diam, ya sudahlah.
Pertemananku dengan Friska lumayan baik, jadi pergi lesnya nebeng aja. Karena malas bawa motor sendiri tetapi memang kalo malam lampu motorku sedikit genit, maunya kayak lampu disko dijalanan.
Kami berdua termasuk murid yang rajin telat banget, selain karena penyakit lupa dan juga sebelum pergi les ada rasa malasnya yang lebih tinggi dari pada semangatnya.  Jadi ya ujung-ujungnya telat terus kalo mau pergi. Hari ini kami telat 30 menit ini gara-gara Friska harus mengantri bensin di SPBU yang jaraknya hanya 100 meter ato bisa dibilang di depan gang, jadinya sepanjang jalan aku mengomel terus menerus dan Friska hanya diam mungkin karena bawaannya cuek, jadi ini dianggabnya biasa.
Setelah sampai di LIA aku turun terlebih dahulu dan Friska memarkir motornya, dari jauh ada bapak-bapak yang masih muda pakai sleyer, sarung tangan lengkap. Aku uda mulai curiga jangan-jangan ini orang bawa senjata tajam lagi atau dia teroris yang lagi di cari atau pembuat onar di daerah ini. Aku cepat-cepat mendekat ke Friska tapi ternyata telat, tuh bapak sudah di depanku dan bilang “kamu mau melakukan seksual dengan aku dan bla bla…….” Dengan muka sangarnya, dan membuat aku syok aduh nih orang mau ngapain kok ngomonganya tidak jelas dan ngomongin seksual apa sih…
Friska tolongin aku dong, dengan tatapan bingung dan takut aku hanya dapat menggeleng “tidak” kemudian bapak tersebut pergi dari hadapanku.. fuhh dengan rasa takut yang lebih tinggi dari beraniku, aku cepat-cepat pergi dari parkiran dan uda mau masuk kedalam baru nyadar ou.. Friskanya masih di parkiran, ih….ini anak kirain uda ngekorin aku dibelakang ternyata masih aja santai simpan helm.
Setelah usut punya usut ternyata bapak tersebut mengalami gangguan jiwa, oh…. Mamak tolong aku…..
ini untuk kedua kalinya setelah yang pertama di kampus, mewawancarai pasien dari RSK (Rumah Sakit Kejiwaan) dan nih buat aku syok berat benget kalo ternyata tadi aku jawab dengan mengangguk bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dong. Parahnya Friska tidak sadar dan hanya menganggabnya santai karena dia berpikir kalo tuh orang teman aku masalahnya berpakaian rapi dan baru sadar saat lihat mbak-mbak yang di toko komputernya pada lari ke dalam. Uh… Friska (dengan tatapan tidak mneyangka bisa-bisanya)
Don’t judge in the cover.  Ini sangat berbahaya sekali teman-teman.
Jadi tips jangan terlalu gegabang dalam bertindak saat bertemu dengan orang yang tidak di kenal atau gangguan jiwa, bersikap tenang dan sebisa mungkin berkata “tidak atau tidak tahu” walaupun kita tidak tahu apa yang diomongkan oleh orang tersebut.
Just be patient, kata dosenku yang super killer jangan pernah mengatakan orang gangguan jiwa adalah orang gila karena mereka juga manusia yang mempunyai perasaan dan mempunyai kesempatan untuk sembuh dan mereka adalah Guru kita ( buat mahasiswa kedokteran atau yang mendalami ilmunya). End